Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan ON (OJL) Pelatihan Pembelajaran Mendalam Bagi Kepala Sekolah ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan wujud pertanggungjawaban kami dalam mengimplementasikan siklus Inkuiri Kolaboratif guna meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan kami.
Pembelajaran Mendalam
merupakan pendekatan yang krusial dalam membentuk peserta didik yang tidak
hanya menguasai materi, tetapi juga mampu berpikir kritis, kreatif, dan
kolaboratif. Melalui program ini, kami berupaya menciptakan lingkungan belajar
yang inspiratif dan relevan dengan kebutuhan abad ke-21.
Kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi aktif dalam pelaksanaan
program ini, mulai dari tim pengembang, fasilitator, guru, hingga peserta
didik. Semoga laporan ini dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai
capaian, tantangan, dan rekomendasi untuk perbaikan berkelanjutan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Tujuan Penyusunan
3. Program
4. Hasil yang Diharapkan
BAB II. LAPORAN KEGIATAN
1. Assess
2. Design
3. Implement
4. Measure, Reflect and
Change
BAB III. KESIMPULAN DAN
SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan global yang
pesat menuntut satuan pendidikan untuk adaptif dalam menyiapkan generasi yang
memiliki keterampilan abad ke-21, meliputi berpikir kritis, kreativitas,
komunikasi, dan kolaborasi. Pembelajaran konvensional yang cenderung berpusat pada
guru dan menitikberatkan pada hafalan sering kali kurang efektif dalam mencapai
tujuan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pembelajaran yang
inovatif dan mendalam yaitu Pembelajaran Mendalam.
Pembelajaran mendalam
berfokus pada pemahaman konsep yang utuh, kemampuan menghubungkan antar
disiplin ilmu, serta penerapan pengetahuan dalam konteks nyata. Hal ini sesuai
dengan Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 yang mengatur tentang penyesuaian
kurikulum pada PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah dan merupakan
perubahan dari Permendikdasmen Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum. Peraturan
ini menyempurnakan arah kebijakan pendidikan nasional dengan menekankan
pembelajaran mendalam, penumbuhan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, adaptasi,
serta memperkenalkan mata pelajaran pilihan Koding dan Kecerdasan Artifisial
(AI) mulai tahun ajaran 2025/2026. Maka dari itu, Pendekatan ini perlu
diimplementasikan di SMP Negeri ................. Kabupaten .................,
Provinsi ..................
Pendekatan pembelajaran di
SMP Negeri ................. ................. merupakan hasil upaya menyeluruh
yang bertujuan membentuk siswa tidak hanya secara akademik, tetapi juga secara
karakter, budaya, dan sosial. Pendekatan ini terus dikembangkan dalam rangka
menghadapi tantangan pembelajaran modern. Dalam konteks satuan pendidikan kami,
identifikasi awal menunjukkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan kualitas
interaksi belajar-mengajar, keterlibatan aktif peserta didik, dan kemampuan
guru dalam merancang pembelajaran yang menantang dan relevan.
2. Tujuan Penyusunan Program
Penyusunan program
Pembelajaran Mendalam ini bertujuan untuk:
1)
Meningkatkan pemahaman dan kapasitas guru d i SMP Negeri .................
................. dalam mengimplementasikan konsep Pembelajaran Mendalam.
2)
Meningkatkan motivasi belajar peserta didik terhadap pembelajaran yang
menyenangkan (joyful learning) di SMP Negeri .................
..................
3)
Mengembangkan dan menerapkan strategi pembelajaran yang mendorong pemikiran
kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi peserta didik.
4)
Menciptakan ekosistem pembelajaran yang suportif dan adaptif terhadap kebutuhan
peserta didik di lingkungan SMP Negeri ................. ..................
3. Hasil yang Diharapkan
Melalui pelaksanaan program
ini, diharapkan akan tercapai beberapa hasil, antara lain:
1)
Peningkatan kompetensi guru di SMP Negeri ................. dalam merancang,
melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran yang mendalam.
2)
Peningkatan keterlibatan dan motivasi belajar peserta didik di SMP Negeri .
................. melalui pengalaman belajar yang relevan dan bermakna.
3)
Peningkatan efektifitas pembelajaran yang mendorong pemikiran kritis,
kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi peserta didik.
4)
Terciptanya lingkungan belajar yang inovatif dan mendukung pengembangan potensi
peserta didik secara holistik.
BAB II LAPORAN KEGIATAN
Laporan kegiatan ini
menguraikan pelaksanaan program Pembelajaran Mendalam sebagai sasarannya setiap
kelas di SMP Negeri ................. terdiri dari kelas 7 hingga kelas 9,
secara keseluruhan berjumlah 12 rombel serta sejumlah 14 guru mapel. Adapun
penerapan pendekatan mendalam ini dilaksanakan berdasarkan tahapan siklus
Inkuiri Kolaboratif: Assess, Design, Implement, dan Measure, Reflect and
Change.
1. Assess (Identifikasi
Kebutuhan, Tantangan, dan Peluang)
Tahap Assess merupakan
langkah awal dalam siklus Inkuiri Kolaboratif yang bertujuan untuk memahami
kondisi riil di SMP Negeri ................. ..... terkait implementasi
Pembelajaran Mendalam. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi:
a)
Analisis Dokumen Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran: Melakukan tinjauan
terhadap Rancangan Pembelajaran Mendalam (RPM), dan asesmen yang digunakan guru
untuk mengidentifikasi sejauh mana unsur-unsur Pembelajaran Mendalam telah
terintegrasi di SMP Negeri ................. ..................
b)
Survei dan Wawancara: survey dilakkan dengan menyebarkan kuesioner kepada guru,
dan peserta didik, untuk mengukur persepsi mereka tentang kualitas
pembelajaran, tantangan yang dihadapi, dan harapan terhadap perbaikan.
Wawancara dilakukan dengan perwakilan guru dan peserta didik untuk mendapatkan
informasi yang lebih detail.
c)
Observasi Kelas: Melakukan observasi langsung di beberapa kelas untuk melihat
proses pembelajaran yang sedang berjalan, interaksi guru-siswa, motivasi dan
tingkat keterlibatan peserta didik.
d)
Diskusi Kelompok Terfokus (FGD): Mengadakan FGD dengan kelompok guru di
komunitas belajar di SMP Negeri ................. ................. dari
berbagai mata pelajaran untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, berbagi
praktik baik, dan membahas kendala yang muncul.
Dari proses asesmen
tersebut, disimpulkan beberapa hal krusial sebagai berikut:
a) Kebutuhan: Guru membutuhkan pemahaman yang
ekstra tentang prinsip-prinsip Pembelajaran Mendalam, strategi pengembangan
pertanyaan esensial, desain tugas autentik, dan pemanfaatan teknologi untuk
mendukung pembelajaran. Peserta didik menunjukkan keinginan untuk pembelajaran
yang lebih interaktif, menyenangkan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
b) Tantangan: Keterbatasan waktu guru untuk
merancang pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik, kurangnya contoh modul atau contoh praktik baik yang spesifik, serta
variasi tingkat penguasaan teknologi di kalangan guru di SMP Negeri
................. ..................
c) Peluang: Adanya antusiasme guru untuk
belajar dan berinovasi, dukungan dari manajemen sekolah, serta ketersediaan
beberapa fasilitas penunjang (unit chromebook, wifi, speaker dll) yang dapat
dioptimalkan.
2. Design (Perancangan
Strategi dan Program)
Berdasarkan hasil asesmen,
tahap Design difokuskan pada perancangan strategi dan program untuk
meningkatkan pelaksanaan Pembelajaran Mendalam di SMP Negeri .................
.................. Kegiatan utama pada tahap ini adalah:
a) Pengembangan Modul Pelatihan Guru:
Menyusun modul pelatihan yang berfokus pada konsep Pembelajaran Mendalam,
strategi pengembangan kompetensi 6C (Character, Citizenship, Communication,
Critical Thinking, Creativity, Collaboration), desain pembelajaran berbasis
proyek, dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
b) Penyusunan Pedoman Implementasi: Membuat
pedoman praktis bagi guru untuk mengintegrasikan Pembelajaran Mendalam ke dalam
RPM mereka, termasuk contoh- contoh instrumen asesmen dan rubrik penilaian.
c) Pembentukan Tim Pendamping/Fasilitator
Internal: Menunjuk beberapa guru yang memiliki pemahaman yang baik tentang
Pembelajaran Mendalam untuk menjadi fasilitator dan pendamping bagi guru lain.
d) Perencanaan Workshop dan Pelatihan:
Menyusun jadwal dan materi workshop yang akan diberikan kepada seluruh guru,
meliputi sesi teori, praktik, dan berbagi pengalaman.
e) Pengadaan Sumber Belajar: Mengidentifikasi
dan menyediakan sumber belajar tambahan seperti buku, artikel, video tutorial,
dan platform digital yang relevan dengan Pembelajaran Mendalam.
Strategi Umum Program:
a) Pendekatan Bertahap: Program
diimplementasikan secara bertahap, dimulai dengan pelatihan dasar, dilanjutkan
dengan pendampingan individual, kelompok dan diakhiri dengan berbagi praktik
baik.
b) Kolaborasi Guru: Mendorong guru di SMP
Negeri ................. ................. untuk berkolaborasi dalam merancang
dan melaksanakan pembelajaran, serta saling memberikan umpan balik konstruktif.
c) Pemanfaatan Teknologi: Mengintegrasikan
pemanfaatan platform digital dan sumber daya online untuk mendukung proses
pembelajaran.
3. Implement (Pelaksanaan
Program)
Tahap Implement adalah fase
di mana strategi dan program yang telah dirancang mulai dilaksanakan. Pada
tahap ini, fokus utama adalah pada pelaksanaan proses Pembelajaran Mendalam di
kelas. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
1)
Pelaksanaan Workshop dan Pelatihan Guru: Mengadakan serangkaian workshop dan
pelatihan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Materi yang disampaikan
meliputi:
a.
Pengenalan Konsep dan Prinsip Pembelajaran Mendalam.
b.
Menyamakan persepsi sehingga seluruh warga sekolah memiliki pandangan yang sama
tentang pendekatan pembelajaran mendalam.
c.
Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Mendalam (misalnya, penggunaan
platform kolaborasi, simulasi interaktif).
d.
Langkah dan cara penyusunan RPM (Rancangan Pembelajaran Mendalam) berbasis PBL.
e.
Membangun Budaya Kolaborasi dan Inovasi.
2)
Pendampingan Individual dan Kelompok: Tim fasilitator memberikan pendampingan langsung
kepada guru-guru di SMP Negeri ................. ................. dalam
merancang dan melaksanakan RPM berbasis Pembelajaran Mendalam. Pendampingan ini
bisa berupa konsultasi, observasi kelas dengan umpan balik, atau sesi
perencanaan bersama.
3)
Pelaksanaan Pembelajaran Mendalam: Guru-guru di SMP Negeri .................
................. mulai mengimplementasikan strategi Pembelajaran Mendalam di
kelas, seperti:
a)
Mendesain kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakter, kebutuhan dan
berpusat pada peserta didik.
b)
Mengintegrasikan proyek-proyek kolaboratif dan studi kasus.
c)
Mendorong diskusi dan proses pemecahan masalah yang bersifat kontestual.
d)
Memberikan umpan balik formatif yang konstruktif.
e)
Menerapkan penilaian autentik yang mengukur pemahaman dan keterampilan.
4)
Penguatan Komunitas Belajar Profesional: Mendorong kelompok belajar guru dalam
komunitas belajar SMP Negeri ................. ................. untuk saling
berkolaborasi, berbagi pengalaman, mengatasi tantangan, dan mengembangkan
ide-ide baru.
Strategi/Metode yang
Digunakan:
1)
Model Inkuiri: Guru membimbing peserta didik melalui tahapan inkuiri (bertanya,
menyelidiki, menciptakan, membahas, merefleksi).
2)
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL): Menggunakan proyek-proyek yang relevan dan
kompleks untuk memfasilitasi pembelajaran mendalam.
3)
Pembelajaran Kolaboratif: Mendorong kerja sama antar peserta didik dalam
memecahkan masalah dan menyelesaikan tugas.
4)
Keterlibatan lingkungan belajar: Memberdayakan lingkungan, berbagai aplikasi
dan platform digital untuk riset, kolaborasi, presentasi, dan simulasi.
4. Measure, Reflect and
Change (Evaluasi, Refleksi, dan Perbaikan Berkelanjutan)
Tahap Measure, Reflect and
Change adalah fase krusial untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan
kualitas program implementasi pembelajaran mendalam di SMP Negeri
................. .................. Pada tahap ini, kami membaginya menjadi
dua gelombang. Gelombang I terdiri dari kelas rendah (kelas 1,2 dan 3) dan
gelombang II meliputi kelas tinggi (kelas 4,5 dan 6). Hal ini dilakukan agar
proses pada tahap observasi dan refleksi menjadi lebih fokus, tuntas dan
efektif. Adapun tahap-tahap yang dilakukan meliputi:
1) Measure (Evaluasi
Efektivitas Program):
a) Evaluasi Kinerja Guru: Menggunakan instrumen observasi kelas dan RPM untuk mengukur peningkatan kompetensi guru dalam menerapkan Pembelajaran Mendalam.
b)
Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik: Menganalisis hasil penilaian autentik
peserta didik (misalnya, proyek, portofolio, presentasi) untuk melihat
peningkatan pemahaman dan keterampilan.
c)
Analisis Data: Mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif (persentase guru
yang menerapkan PBL, skor rata-rata pada tugas autentik) dan kualitatif
(kutipan dari wawancara, catatan observasi).
d)
Monev (Monitoring dan Evaluasi) Berkala: Melakukan monitoring rutin terhadap
pelaksanaan di kelas dan evaluasi di akhir periode tertentu untuk mengukur
capaian program berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
Instrumen monev yang digunakan antara lain lembar observasi, ceklis, dan rubrik
penilaian.
2) Reflect (Refleksi
Pelaksanaan Program): Kelas Rendah
Mengadakan sesi refleksi
reguler dengan melibatkan seluruh guru. Dari kegiatan refleksi yang dilakukan,
maka diperoleh beberapa catatan penting sebagai bahan perbaikan:
1)
terlihat ada beberapa siswa yang belum sepenuhnya menguasai konsep materi,
2)
Diskusi kelompok berjalan baik, meskipun terkadang didominasi oleh satu atau
dua siswa saja.
3)
Guru kesulitan menjaga konsentrasi siswa untuk fokus dan berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran, siswa mudah terdistraksi lingkungan belajar, misalnya dari
teman sekelas maupun hal lainnya.
4)
Alokasi waktu yang tidak ideal, Guru merasa kesulitan mengatur waktu agar
setiap tahapan PBL dapat terlaksana dengan baik dalam jam pelajaran yang
terbatas.
5. Change (Upaya
Berkelanjutan untuk Perbaikan):
Penyusunan Rencana Tindak
Lanjut (RTL): Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi, kepala sekolah dan tim
program menyusun kegiatan-kegiatan yang berisi rekomendasi perbaikan untuk
siklus berikutnya, berupa revisi modul pelatihan, penambahan sesi pendampingan,
atau pengembangan sumber daya baru.
a) Revisi dan Peningkatan
Modul: Melakukan perbaikan pada modul pelatihan dan pedoman implementasi
berdasarkan umpan balik dari guru.
b) Pengembangan Program
Keberlanjutan: Merencanakan program pelatihan lanjutan, lokakarya khusus, atau
kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung Pembelajaran Mendalam.
c) Peningkatan
Infrastruktur: Mengusulkan pengadaan atau perbaikan sarana dan prasarana yang
mendukung Pembelajaran Mendalam, seperti akses internet yang lebih baik atau perangkat
teknologi tambahan.
Diseminasi Hasil:
Menyebarkan hasil-hasil positif dari program kepada seluruh komunitas belajar
di SMP Negeri ................. ................. dan pihak terkait.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Program Pembelajaran
Mendalam yang diimplementasikan melalui siklus Inkuiri Kolaboratif (Assess,
Design, Implement, Measure, Reflect and Change) telah menunjukkan dampak
positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di SMP Negeri
................. Guru-guru semakin memahami dan mampu menerapkan
prinsip-prinsip Pembelajaran Mendalam, yang tercermin dari:
1)
Meningkatkan pemahaman dan kapasitas guru d i SMP Negeri .................
................. dalam mengimplementasikan konsep Pembelajaran Mendalam.
2)
Meningkatkan motivasi belajar peserta didik terhadap pembelajaran yang
menyenangkan (joyful learning) di SMP Negeri .................
..................
3)
Mengembangkan dan menerapkan strategi pembelajaran yang mendorong pemikiran
kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi peserta didik.
4)
Menciptakan ekosistem pembelajaran yang suportif dan adaptif terhadap kebutuhan
peserta didik di lingkungan SMP Negeri ................. ..................
2. Saran
Berdasarkan hasil
pelaksanaan program dan refleksi yang dilakukan, berikut beberapa saran untuk
perbaikan dan keberlanjutan program Pembelajaran Mendalam di SMP Negeri
................. .................:
1)
Penguatan Pendampingan Berkelanjutan: Memperkuat peran tim fasilitator internal
dan menyediakan lebih banyak waktu untuk pendampingan individu bagi guru,
terutama dalam fase implementasi dan refleksi.
2)
Pengembangan Sumber Daya Lokal: Mengembangkan lebih banyak contoh praktik baik
dan modul ajar yang spesifik dan relevan dengan konteks lokal dan mata
pelajaran yang beragam.
3)
Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi: Meningkatkan pelatihan dan dukungan teknis
bagi guru untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi sebagai alat bantu dalam
Pembelajaran Mendalam, bukan hanya sebagai pengganti.
4)
Membangun Budaya Berbagi dan Kolaborasi: Mendorong para guru di SMP Negeri
................. ................. lebih aktif dalam forum untuk dapat saling
berbagi pengalaman, tantangan, dan solusi secara rutin, sehingga tercipta
komunitas belajar yang kuat. Melibatkan Orang Tua dan Komunitas: Mengadakan
sesi sosialisasi kepada orang tua mengenai konsep Pembelajaran Mendalam dan
peran mereka dalam mendukung proses belajar anak di rumah. Menjalin kemitraan
dengan komunitas atau instansi lokal untuk menyediakan pengalaman belajar yang
lebih autentik bagi peserta didik. Pengembangan Instrumen Evaluasi yang Lebih
Komprehensif: Menyempurnakan instrumen evaluasi untuk dapat mengukur dampak
Pembelajaran Mendalam secara lebih holistik, tidak hanya pada aspek kognitif,
tetapi juga afektif dan psikomotorik pada proses pembelajaran di SMP Negeri
................. ..................
Demikian Laporan ON (OJL) Pelatihan Pembelajaran
Mendalam Bagi Kepala Sekolah yang saya buat semoga bermanfaat.
0 Comments:
Posting Komentar